Quantcast
Channel: Fokus Aceh
Viewing all 127 articles
Browse latest View live

Di Aceh Semua Sepeda Motor di Sebut Honda

$
0
0

Assalamualaikum rakan ban mandum, pue haba uroe nyo? Semoga semuanya sehat & bahagia,

Nah guys dalam postingan Fokus Aceh kali ini kita akan membahas salah satu keunikan dari kota Serambi Mecca ini yaitu penyebutan sepeda motor sebagai Honda.  

Aceh memiliki berbagai keunikan. Dari berbagai keunikan yang ada, cara pengucapan orang Aceh dalam menyebut sepeda motor adalah salah satunya. Semua sepeda motor, namanya Honda.


Sobat fokus Aceh mungkin akan kebingungan ketika di lokasi parkir mendengar seseorang berkata "Itu Honda saya" sambil menunjuk sepeda motor merk lain. Atau di lain waktu ada yang ngobrol “Mau beli Honda apa?”, Lalu lawan bicara menjawab “Mau Honda Satria atau Honda Mio”. Apakah kamu kagum? Sebuah merek bernama Honda, tetapi nama produknya dari merek lain seperti Suzuki atau Yamaha.

Itulah yang bakal traveler dengar saat berada di Aceh. Masyarakat di sana terbiasa menyebut sepeda motor dengan sebutan Honda. Padahal belum tentu motor keluaran pabrikan itu. Hihihi, kedengarannya lucu.

Entah darimana asalnya, yang pasti penggunaan kata itu sudah turun-temurun sejak jaman dahulu. Bahkan saya sendiri yang berasal dari Aceh ini baru terbiasa menggunakan kata motor ketika saya mulai tinggal di Jakarta.

Bisa jadi dulu motor yang dipasarkan di Aceh hanya merek Honda. Sehingga selama puluhan tahun masyarakat Aceh sudah terbiasa menggunakan merk ini untuk sepeda motor.

Akhirnya kata tersebut digunakan saat orang Aceh berbicara menggunakan bahasa Aceh dan bahasa Indonesia.

Itulah salah satu keunikan yang bisa traveler jumpai saat berkunjung ke Aceh. Jadi jika Anda ingin menyewa motor besar dan ditanya "Mau sewa motor Honda apa?", Jangan ragu menjawab "Honda Ninja".

 


pocutrauzha_, Remaja Cantik Asal Aceh Yang Diangkat Netizen Sebagai Duta Truk

$
0
0

Viral, wajah seorang remaja cantik asal Aceh fotonya jadi lukisan di bak mobil truk dan angkot. Lucunya, gadis tersebut malah tidak tahu kalau fotonya viral.

Gadis cantik bernama Cut Rauzha Amalia melalui akun TikToknya miliknya @pocutrauzha_, yang curhat soal gambar dirinya kerap ditemukan jadi hiasan di belakang truk dan angkutan umum.

"Kadang orang komunikasi sama gue cuma mau nanyain foto ini aja. Sampai guru SMP pun manggil cuma mau lihatin gue jadi highlight artikel yang judulnya "janda lebih menggoda"," tulis akun TikTok @pocutrauzha_.

pocutrauzha_

Tak hanya dijadikan gambar di belakang truk. Fotonya pun kerap disalah gunakan oleh pihak yang tak bertanggung jawab. Ada yang menipu dengan meminta pulsa.

"Yang buat akun fake rata-rata pakai foto ini buat minta pulsa ke jamet-jamet. Sampai yang ketipu marahnya ke gue langsung. Gue gak tahu apa-apa," tuturnya dengan nada kecewa.

"Ampun deh mamang truck, gara gara u pada guwe di katain duta truck dan sebagainya ?? , gausa fyp gpp? Goyang Kepanasan - KagakKenceng." sambungnya.


Dalam video tersebut, Cut Rauzha membagikan foto asli dirinya dan foto beberapa truk yang memakai gambar wajahnya. Ada juga kiriman dari pengendara jalan yang melihat fotonya ada di angkutan umum.

Video tersebut sudah dilihat lebih dari 1,9 juta kali, mendapat 186 ribu Likes dan 2.914 komentar. Warganet ada yang mengatakan jika Cut Rauzha menjadi duta truk dan ada yang baru mengetahui identitas wanita di balik gambar belakang truk tersebut.

"Duta truck Indonesia hahaha," ujar akun @Rizky Fajar.

"TikTok memperkenalkanku pada manusia manusia misterius yang fotonya dijadikan bahan meme," saut akun @armiravret7.

"Gimana ceritanya sampai jadi duta truk?" tanya akun TikTok @putriiamanda.

"Gue kira kalo ada gambarnya itu foto anaknya??," tawa akun @Aila08.

"Akhirnya aku tahu siapa orang yang difoto belakang truk ????," ucap akun @AdeliaOfficial_14.

"Oh jadi ini yang mukanya suka nempel di truk," canda akun @gabut.

"YA ALLAH SETELAH BERTAHUN² AKHIRNYA KETEMU AKUN ASLINYA," timpal akun @PAMAN RANGGA.

"Penghargaan tertinggi dalam hidup adalah, foto di pasang di truck,. artis aja belum tentu dapat lo," tutur akun @Faisal_31.

Cut Rauzha Amalia yang mengunggah video tersebut di akun TikToknya. Ia merasa terkejut ketika mengetahui videonya viral di TikTok.

"Videonya kan aku posting jam 00.00 malam secara iseng karena sudah pernah di-post sebelumnya. Tapi aku arsip terus aku bikin ulang, terus aku tinggal tidur. Besoknya aku buka TikTok, aku termasuk yang jarang buka TikTok, terus aku lihat kenapa ramai. Followers TikTok aku cuma 15 ribu kok sudah jadi 33 ribu. Tapi ya kaget aja tiba-tiba jadi ramai," kata Cut Rauzha.

Wanita yang tinggal di Banda Aceh ini, menambahkan, fotonya yang jadi langgan gambar belakang truk itu dibuatnya pada 2017. Hingga kini dia masih tidak mengerti bagaimana fotonya itu banyak menjadi hiasan gambar belakang truk.

"Awalnya itu postingan endorsement. Aku nggak tahu gimana bisa jadi banyak yang nge-save, di 2019-2020 aku sudah jenuh karena jadi bumerang dan udah nggak bagus, digunain tanpa izin bahkan sama brand besar juga ada tanpa izin, dan cuma dua foto itu doang. Foto lainnya juga ada tapi ngga sebanyak itu, itu di luar pemikiran aku," ujarnya.

sumber: https://nasional.okezone.com/read/2021/05/20/337/2412707/kisah-gadis-cantik-asal-aceh-yang-viral-fotonya-jadi-lukisan-di-truk-dan-angkot-terkenal-malah-bikin-susah?page=2

Cut Rauzha Amalia, Terkenal Sebagai Duta Truk Kini Diangkat Jadi Duta Lalu Lintas

$
0
0

 Cut Rauzha Amalia merupakan gadis cantik asal Aceh yang viral karena curhat soal gambar dirinya kerap ditemukan jadi hiasan di belakang truk dan angkutan umum. Kini setelah curhatannya itu semakin viral, dia mendapatkan tugas baru dari kepolisian.

Dirlantas Polda Aceh Kombes Dicky Sondani mengangkat Cut Rauzha Amalia sebagai duta lalu lintas. Pengangkatan itu terjadi setelah curhatan Cut Rauzah di akun TikToknya @pocutrauzha_ viral di media sosial.


"Cut Rauzha merupakan mahasiswi yang viral di dunia nyata dengan fotonya yang digunakan sebagai lukisan di beberapa jenis alat angkutan barang sehingga viral di dunia maya atas peristiwa tersebut," kata Dicky kepada wartawan, Senin (24/5/2021).

Pengukuhan wanita yang akrab disapa Pocut sebagai duta itu dilakukan di Mapolres Lhokseumawe Senin (24/5/2021) pagi. Gadis kelahiran Lhokseumawe 30 Januari 2001 itu dipasangi selempang bertuliskan "Duta Lalu Lintas" serta mahkota.


Menurut Dicky, penunjukan Pocut sebagai duta diharapkan dapat mengajak 168 ribu pengikutnya di dunia maya untuk tertib berlalu lintas. Tujuannya, angka pelanggaran dan kecelakaan di Aceh dapat menurun.

"Selain itu juga harapan kepada duta lalulintas dapat menjadi contoh bagi kalangan seusianya dalam hal tertib berlalulintas. Kita juga berharap dia menjadi rule model di lingkungannya baik rumah maupun tempat belajarnya di Universitas Syiah Kuala," ujar Dicky.


Sebelumnya, gambar wajah Pocut viral karena banyak ditemukan di belakang truk. Selain itu ada juga tulisan unik sehingga mencuri perhatian pengendara jalan lainnya.


Wanita yang fotonya viral ini pun terkejut dan bertanya-tanya, mengapa gambar wajahnya bisa berada di bagian truk dan juga angkutan umum. Dalam wawancara dengan Wolipop, Pocut ang tinggal di Banda Aceh ini mengungkapkan cerita di balik video TikToknnya tersebut.


Ia mengatakan fotonya yang jadi langgan gambar belakang truk itu dibuatnya pada 2017. Hingga kini dia masih tidak mengerti bagaimana fotonya itu banyak menjadi hiasan gambar belakang truk.


"Awalnya itu postingan endorsement. Aku nggak tahu gimana bisa jadi banyak yang nge-save, di 2019-2020 aku sudah jenuh karena jadi bumerang dan udah nggak bagus, digunain tanpa izin bahkan sama brand besar juga ada tanpa izin, dan cuma dua foto itu doang. Foto lainnya juga ada tapi ngga sebanyak itu, itu di luar pemikiran aku," kata gadis 20 tahun itu kepada Wolipop belum lama ini.

Pocut mengaku banyak mendapatkan laporan dari teman-teman dan pengikutnya di Instagram. Mereka kerap menemukan fotonya yang ada di belakang truk.


"Terus dari 2017 fotonya nggak berhenti kayak ada di explore. Terus di poster-poster, jadi bahan buat konten-konten Thumbnail Youtuber, yang gitu-gitu sejujurnya sudah risih dan takut. Tapi ya sudah lah bawa santai aja terus aku jadiin video TikTok aja karena memang sudah terus-terusan banyak yang nge-tag," tutupnya pasrah.

sumber : https://wolipop.detik.com/entertainment-news/d-5580685/gadis-cantik-aceh-viral-fotonya-eksis-di-belakang-truk-jadi-duta-lalu-lintas

5 Rekomendasi Tempat Wisata di Aceh Timur

$
0
0

Beberapa tempat wisata di Aceh Timur dengan panorama yang sayang untuk dilewatkan jika anda sedang berkunjung atau melintas Provinsi Aceh.

Kabupaten Aceh Timur memiliki berbagai keindahan alam yang eksotis sehingga tidak heran jika Aceh Timur memiliki tempat wisata yang eksotis.

Aceh Timur juga terletak di garis khatulistiwa yang dipengaruhi oleh iklim tropis sehingga di daerah ini terdapat berbagai flora dan fauna.

5 Rekomendasi Tempat Wisata di Aceh Timur


Berikut ini adalah daftar tempat wisata di Aceh Timur yang bisa dijadikan referensi alternatif untuk dikunjungi. Yuk simak ulasannya!

1. Air Terjun Weh Hilang

Air Terjun Weh Lost terletak di daerah pedalaman, tepatnya di Desa Terujak, Kecamatan Serba Jadi, Aceh Timur. Untuk menuju tempat wisata ini membutuhkan usaha yang lebih karena aksesnya yang cukup jauh dari perkotaan.

Untuk bisa menikmati keindahan Air Terjun Weh Lost, Anda harus menempuh perjalanan sekitar tiga jam dengan menggunakan sepeda motor.

Rute yang harus dilalui antara lain Simpang Gampong Beusa Kecamatan Peureulak Barat dari jalan lintas Medan-Banda Aceh hingga kawasan Lokop. Setelah sampai di Gampong Lokop, Anda harus menempuh perjalanan lagi selama 30 menit dengan berjalan kaki menyusuri tepian sungai.

Namun jangan khawatir, rasa lelah Anda akan terbayar saat melihat keindahan Air Terjun Weh Lost. Air terjun yang memiliki ketinggian kurang lebih 15 meter ini memiliki air yang jernih dan sejuk, sehingga sayang jika tidak berenang atau mandi di lokasi Air Terjun Weh Lost.

2. Pantai Kuala Parek




Pantai Kuala Parek sangat cocok untuk Anda kunjungi. Pantai yang terletak di Desa Kuala Perek ini menawarkan panorama yang akan memukau Anda dengan keindahannya.

Airnya yang biru, pasir pantai yang halus dan dihiasi pohon kelapa akan membuat Anda enggan untuk meninggalkan tempat ini. Tentunya hal ini akan memberikan kesan eksotis bagi anda yang menghabiskan liburan anda di Pantai Kuala Parek.

3. Pantai Kuala Geulumpang

Pantai Kuala Geulumpang merupakan tempat wisata di Aceh Timur yang terkenal dengan pesona pantai pasir putih dan sapi, ditambah hiasan lereng bukit yang akan mempercantik panorama wisata.

Pasir pantai yang lembut ketika kaki Anda melangkah akan membuat Anda berlama-lama di tempat itu sambil menikmati pemandangan di pantai.

Selain itu, kondisi pantai yang masih alami dan asri menjadi magnet utama untuk menarik wisatawan berkunjung ke pantai tersebut. Jika Anda penasaran, lokasi pantai ini berada di Kecamatan Julok, Kabupaten Aceh Timur.

4. Pantai Kuala Beukah

Pantai Kuala Beukah menawarkan panorama keindahan alam yang begitu indah karena dikelilingi oleh pohon pinus yang membuat tempat wisata ini semakin sejuk dan eksotis.

Pantai Kuala Beukah memiliki pasir pantai berwarna kecoklatan berpadu dengan deburan ombak yang menggulung ke bibir pantai.

Tentunya pemandangan ini akan menjadi solusi bagi Anda yang ingin mencari ketenangan dari hiruk pikuk kota. Pantai Kuala Beukah terletak di Desa Paya Lipah, Peularak, Aceh Timur.

5. Air Terjun Paya Bili

Air Terjun Paya Bili berjarak 12 km dari kota Idi Rayeuk, Aceh Timur dan memiliki ketinggian 15 meter. Suasana yang asri dan alami akan membuat Anda takjub meski harus menempuh perjalanan jauh.

Untuk menuju Air Terjun Paya Bili, Anda bisa memarkir kendaraan di desa terakhir dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sejauh 3 kilometer. Alamnya yang masih alami dan sejuk akan memberikan kenyamanan saat menikmati keindahan Air Terjun Paya Bili.

Itulah 5 tempat wisata di Aceh Timur yang menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan.

sumber : https://aceh.inews.id/berita/tempat-wisata-di-aceh-timur/all

Labi Labi, Transportasi Umum Unik di Aceh Bertahan Di antara Transkutaraja dan Ojek Online

$
0
0

Mendengar namanya, Anda mungkin mengira labi-labi ini adalah hewan yang bergerak lambat yang masih satu famili dengan penyu cangkang keras. Bukan, tapi Labi-labi yang dimaksud adalah angkutan umum yang unik dengan ciri khas penjemputan di Serambi Mekah (Aceh).

Jika anda merupakan generasi kelahiran di bawah 2000-an, saya rasa bagi orang Aceh sudah tidak asing dengan yang namanya labi-labi. Labi-labi merupakan aceh yang berasal dari mobil Suzuky Carry yang dimodif.




Labi-Labi awalnya dikenal dan dioperasikan sekitar awal tahun 1980-an, ketika mereka menggunakan mobil kecil dengan mesin 500 cc berkapasitas 11 penumpang. Namun, pada pertengahan tahun 1980-an, pengangkutan penyu ini mulai trend menggunakan mobil jenis Hijet-55 dengan kapasitas mesin 550 cc dengan bentuk lebih besar dan daya angkut penumpang, yakni sebanyak 14 orang. Di era selanjutnya, transportasi Labi-labi mulai menggunakan mobil Hijet 1000 dengan mesin 1000 cc yang mampu menampung 16 penumpang.

Pengemudi dan penumpang dalam kendaraan ini dibatasi oleh kaca belakang pengemudi, jika penumpang ingin turun, jangan sekali-kali mengatakan "minggir bang" atau "kiri bang" seperti di kota-kota lain di Indonesia. Namun penumpang cukup menekan tombol bel di dekat pintu belakang maka pengemudi akan menghentikan mobil. Atau jika ada kenetnya, kita bisa lapor ke kenek dan nanti si kenek akan beri tanda kepada supir.

Keberadaannya Saat ini semakin berkurang akibat maraknya kemudahan untuk membeli kendaraan secara kredit maupun karena digratiskan nya moda transportasi umum dari pemerintah yaitu transkutaraja. Selain itu merebaknya transportasi online semakin merusak pasar labi-labi. Namun sampai saat ini labi-labi dengan marvel yang biasanya belum dijangkau oleh transportasi transfer aja ataupun go-jek dan Grab.


Perusahaan Cina Bangun Pabrik Metanol di Aceh, Nilai Investasi : USD560 juta

$
0
0

 Proyek gasifikasi batu bara di Aceh ini akan didirikan PT Powerindo Cipta Energy dan China National Chemical Engineering Corporation dengan investasi US$ 560 juta atau setara Rp 7,6 triliun.

PT Powerindo Cipta Energy dan China National Chemical Engineering Corporation meneken perjanjian kerja sama pembuatan uji kelayakan atau feasibility study proyek coal to methanol. Proyek gasifikasi batu bara ini rencananya didirikan di Aceh dengan investasi mencapai US$ 560 juta atau setara Rp 7,6 triliun. 

Pabrik coal to methanol rencananya akan didirikan di Meulaboh, Aceh dengan lokasi yang berada di mulut tambang pemasok batubara. Dengan nilai investasi sebesar USD560 juta. Foto/Dok

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendukung industri pionir coal to methanol sebagai bagian dari hilirisasi batu bara . Kemenperin mengapresiasi perusahaan yang memiliki satu visi untuk menginisiasi proyek gasifikasi batu bara dan mendukung rencana investasi industri pionir.

"Proyek ini akan menyerap tenaga kerja sebanyak 600-700 orang. Berdasarkan perencanaan, proyek akan memasuki tahap konstruksi pada pertengahan 2022,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan resminya, Senin (18/10).

Pabrik ini akan berlokasi di mulut tambang dan mengolah 1,1 juta ton batu bara menjadi 600 ribu ton metanol per tahun. Menurut Agus, proyek ini akan memiliki kontribusi besar dalam industri hilirisasi di Tanah Air. 

Ia menjelaskan, terdapat  hilirisasi industri setidaknya memberi lima manfaat besar bagi perekonomian.

  1. Memperkuat daya saing produk hasil hilirisasi yang dapat meningkatkan ekspor, menjadi bagian dari supply chain global, serta mendorong subtitusi impor.
  2. Meningkatkan penciptaan lapangan kerja dengan ekspansi dan investasi baru.
  3. Upaya memperkuat nilai tambah industri di dalam negeri, yang akan memperbesar kontribusinya bagi perekonomian.
  4. Mengakselerasi transfer teknologi di Indonesia. Spillover dari teknologi ini bisa menumbuhkan iklim kewirausahaan dan inovasi-inovasi baru.
  5. Meningkatkan subtitusi impor yang akan menekan defisit neraca perdagangan. 

Agus mencatat, nilai ekspor bahan kimia dan barang dari bahan kimia mencapai US$ 11,85 miliar pada tahun lalu. Sementara itu, nilai impornya mencapai US$ 18,25 miliar sehingga terdapat defisit US$ 6,4 miliar.

Dengan kondisi neraca perdagangan ini, menurut dia, perlu upaya untuk mempercepat peningkatan investasi di sektor kimia. Adapun industri metanol merupakan salah satu sektor prioritas yang sangat dibutuhkan untuk pengembangan industri di hilirnya.

"Dengan kebutuhan metanol mencapai 1,2 juta ton pada 2020, pembangunan industri gasifikasi coal to methanol diharapkan dapat berkontribusi pada substitusi impor dan pertumbuhan ekonomi nasional," kata dia. 

Industri metanol merupakan bahan baku/bahan penolong pada industri tekstil, plastik, resin sintetis, farmasi, insektisida, plywood dan industri lainnya. Metanol juga digunakan sebagai bahan campuran untuk pembuatan biodiesel. Selain itu, metanol bisa diolah lebih lanjut menjadi DME yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar.

Agus mengatakan, nilai substitusi impor dari metanol akan semakin besar dengan berkembangnya industri hilir ini. Ia mencontohkan, kebutuhan resin sintetik yang merupakan bahan baku/bahan penolong pada industri seperti cat, tekstil, adhesive,maupunthinner masih dipenuhi dari impor. Impor resin sintetik pada 2020 mencapai 700 ribu ton dengan nilai mencapai US$ 1,5 miliar.

Adapun saat ini, pemerintah juga tengah mendorong substitusi penggunaan bahan bakar LPG dengan DME. Hal ini dilakukan mengingat produksi LPG setiap tahun yang semakin menurun. Lebih dari 75% kebutuhan LPG dalam negeri dipenuhi dari impor dengan nilai mencapai US$ 2,5 miliar di tahun 2020. 

sumber : https://katadata.co.id/agustiyanti/berita/616e24e329c1f/perusahaan-cina-investasi-rp-7-9-t-bangun-pabrik-metanol-di-aceh


Pusat Studi Arsip Kebencanaan Tsunami Ada Di Aceh

$
0
0

Banda Aceh (ANTARA) - Provinsi Aceh saat ini memiliki Pusat Studi Arsip Bencana Tsunami sebagai wadah edukasi masyarakat dunia tentang tsunami.



Arsip tsunami ini dihadirkan kepada masyarakat dunia sebagai bagian dari pendidikan,” kata Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Imam Gunarto di Aceh Besar, Kamis.


Hal itu disampaikannya di sela-sela peresmian Pusat Studi Arsip Bencana Tsunami di Gedung Arsip Statis dan Tsunami - Arsip Nasional Republik Indonesia Provinsi Aceh di Gampong Bakoi, Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar.


Dijelaskannya, Pusat Studi Arsip Kebencanaan ini merupakan sarana pembelajaran bagi masyarakat dunia mengenai bencana besar yang melanda Aceh, khususnya di penghujung tahun 2004.


Dalam peresmian tersebut juga dibuka “Pameran Peduli Harapan Pasca Bencana”.


“Arsip tsunami ini dihadirkan kepada masyarakat dunia sebagai bagian dari pendidikan,” kata Imam.


Peresmian disaksikan antara lain oleh Asisten Administrasi Umum Setda Aceh, Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando, Pj Kepala Badan Kepegawaian Negara Bima Haria, Kepala Kantor Kepegawaian Negara. Statis dan Tsunami Arsip Muhamad Ihwan, serta sejumlah tamu lainnya

Beasiswa Aceh Carong 2021 Dibuka! Ayo Daftar, Ini Syaratnya

$
0
0

Program Beasiswa S1 Aceh Carong bagi Masyarakat Miskin merupakan kegiatan pemberian beasiswa atas usulan dari Perguruan Tinggi bagi mahasiswa Aceh yang diterima di tahun 2019 untuk melanjutkan pendidikan S1, yang telah dinyatakan layak menerima Bidikmisi dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.



Pemerintah Aceh melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Aceh akan segera mencairkan beasiswa Program Aceh Carong tahun 2021. Beasiswa tersebut diberikan untuk anak kurang mampu, yatim piatu dan anak korban konflik yang kuliah pada program Diploma III di kampus Politeknik kerja sama dengan BPSDM dan yang menempuh pendidikan S1 di Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Aceh.

"Penerima beasiswa ini adalah anak-anak Aceh yang tersebar dari 23 kabupaten/kota. Beasiswa diberikan dari tahun pertama kuliah sampai tamat,” ujar Kepala BPSDM Aceh, Syaridin, dalam keterangannya, Sabtu (31/7).

Syaridin mengatakan, untuk beasiswa tingkatan Diploma III pada kampus Pokiteknik kerja sama BPSDM pada tahun 2021 ini tersedia kuota sebanyak 370 orang. Sementara pada tingkatan S1 tahun ini tersedia 1.200 orang.

“Untuk D3 kita kerja sama dengan kabupaten/kota untuk proses seleksinya. Mereka terlebih dahulu harus lulus tes pada kampus Politeknik yang bekerja sama dengan BPSDM. Pelaksanaan tes tersebut juga difasilitasi BPSDM,” kata Syaridin.

Sementara penerima beasiswa pada tingkatan S1, kata Syaridin, pihaknya tidak melakukan seleksi lagi. Tetapi BPSDM meminta langsung data anak miskin, yatim/piatu, dan korban konflik yang memenuhi persyaratan dari perguruan tinggi di Aceh.

“Kami tidak membagi uang duluan baru kuliah, sebab dengan bagi uang belum tentu mereka kuliah. Tapi sebaliknya, mereka yang memenuhi syarat harus dinyatakan lulus kuliah dulu,” sebutnya.

Rektor Universitas Syiah Kuala dengan ini mengumumkan kepada mahasiswa Universitas Syiah Kuala yang memenuhi syarat sebagai calon penerima Program Beasiswa S-1 Aceh Carong bagi Masyarakat Miskin BPSDM Aceh tahun 2021 dengan ketentuan sebagai berikut:

  1. Mahasiswa Universitas Syiah Kuala angkatan 2019, 2020 dan 2021 program S-1 dari jalur SNMPTN dan SBMPTN yang berasal dari keluarga Miskin;
  2. Penduduk Aceh dan berdomisili paling kurang 2 tahun di wilayah Aceh yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan/atau Kartu Keluarga (KK);
  3. Sehat jasmani dan rohani, yang dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari dokter pemerintah;
  4. Berkelakuan baik yang dibuktikan dengan surat keterangan dari Ketua Prodi/Jurusan;
  5. Bersedia mengikuti seluruh tahapan proses seleksi;
  6. Bersedia menandatangani surat pernyataan (format terlampir);
    • Bersedia kembali ke Aceh setelah selesai studi;
    • Tidak sedang menerima beasiswa dari sumber lain;
    • Tidak terlibat dalam aktivitas/tindakan yang melanggar hukum, atau mengikuti organisasi yang bertentangan dengan ideologi Pancasila;
    • Tidak pernah/akan terlibat dalam aktivitas/tindakan yang melanggar kode etik akademik;
    • Sanggup memenuhi ketentuan beasiswa yang ditetapkan oleh Pemerintah Aceh;
    • Tidak mengajukan perpindahan Perguruan Tinggi dan/atau Program Studi;
    • Salah satu anggota keluarga kandung, Suami/Istri tidak sedang menerima beasiswa dari BPSDM Aceh; dan
    • Menyampaikan data dan dokumen yang benar, sesuai aslinya.
    • Perguruan tinggi dan/atau program studi dalam negeri yang dituju paling rendah berakreditasi B dibuktikan dengan melampirkan sertifikat akreditasi perguruan tinggi dan/atau program studi;

Bahan-bahan kelengkapan administrasi yang perlu dilampirkan atas nama masing-masing calon penerima dalam rangkap satu terdiri dari:

  • Surat Keterangan Miskin yang dikeluarkan oleh Kepala Desa/Geuchik/Reje/Camat daerah asal;
  • Surat Keterangan Pekerjaan Orang Tua yang dikeluarkan oleh Kepala Desa/Geuchik/Reje daerah asal dan/atau slip gaji;
  • Bukti foto rumah tempat tinggal orang tua sesuai alamat pada Kartu Tanda Penduduk/Kartu Keluarga;
  • Surat keterangan aktif kuliah;
  • Sertifikat akreditasi perguruan tinggi dan/atau program studi;
  • Pasfoto bewarna ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 (dua) lembar.
  • Surat Pernyataan (terlampir).

Pendaftaran dibuka mulai tanggal 21 Oktober s.d 29 Oktober 2021 dan berkas diserahkan ke Sub Bagian Pelayanan Kesejahteraan Mahasiswa di Biro Kemahasiswaan dan Alumni Menggunakan Map berwarna biru serta menuliskan data diri pada cover map.

Download

1. PENGUMUMAN
2. Surat Pernyataan
Berita ini juga dapat dilihat di IG : beasiswa.usk

Demikian untuk dimaklumi dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.


Cara Bikin dan Resep Mie Goreng Aceh Sederhana

$
0
0

Mie Aceh merupakan salah satu kuliner khas Aceh yang sangat terkenal dan disukai banyak orang, bahkan mie aceh di canangkan menjadi makanan internasional. Mie Aceh dibuat dengan campuran mie kuning yang dibumbui dan bahan lainnya seperti sawi, daging atau bakso. Tapi, anda bisa membuat mie aceh sederhana di rumah yang bahannya bisa anda sesuaikan dengan selera anda. Yuk, lihat resepnya di sini!


Bahan-bahan:

  • 300 gr mie kuning basah
  • 1 wortel
  • sawi putih 
  • 2 batang seledri
  • 1 sdm saus tomat
  • 1 sdm saus pedas
  • 2 sdm kecap manis

Bumbu halus:

  • 5 bawang merah
  • 4 buah bawang putih
  • 2 kacang hazel
  • 1/2 sdt merica bubuk
  • 1/2 sdt terasi
  • Garam
  • Panaskan air hingga mendidih, lalu tuang mie untuk mengurangi minyak.
  • Iris wortel, sawi putih, seledri, dan bakso.
  • Haluskan bahan bumbu.
  • Tumis bumbu halus hingga harum, masukkan sawi, wortel, seledri, bakso dan garam. Aduk hingga layu.
  • Tambahkan mie, tambahkan saus tomat, saus pedas, dan kecap. Aduk lagi.
  • Sajikan selagi hangat.

Itulah resep cara membuat mie aceh sederhana. Semoga beruntung!

Kumpulan Pantun Pepatah Orang Aceh

$
0
0

Adat mengenal, hukum membaca (adat mengenal atau mencari, hukum menimbang).

Segala keputusan adat, tidak selamanya menjadi norma-norma agama. Keputusan-keputusan adat selalu diinterpretasikan ke dalam hukum agama, apakah sejalan atau tidak. Bila keduanya telah bergandengan, maka hal itu sudah dipandang sempurna.

Yoh na teuga taibadat, tahareukat yoh goh matee (selagi kuat beribadatlah, berusahalah mencari rezeki sebelum mati).

Masa dan waktu dimanfaatkan dengan sebaik-baikna, untuk beribadat kepada Allah, disamping dipergunakan pula untuk mencari kebutuhan hidup.

Kumpulan Pantun Pepatah Orang Aceh

Umue geutanyo hanya siuro simalam, oleh sebabnyan taubat teu bakna (umur kita tidak ada sehari semalam, oleh sebab itu, bertaubatlah).

Umur manusia itu pendek sekali (sehari semalam). Untuk itu dianjurkan kepada manusia, supaya selalu bertaubat kepada Tuhan (Allah).

Adat meukoh reumbong, hukom meukoh pureh. Adat jeub beurangho takong, hukom hanyeut talangeuh (Adat berporong rebung, hukum berpotong lidi. Adat bisa saja dihidari, hukum tidak bisa dibantah).

Hukum Tuhan adalah hukum yang lebih sempurna daripada ciptaan manusia. Oleh karena itu tak boleh diganggu gugat.


Syeeruga nyan diyup gaki ma (surga itu dibawah telapak kaki ibu).

Pepatah ini menunjukkan bahwa ibu mendapat tempat yang teratas dalam pandangan agama, sehingga seolah-olah surga itu ada di bawah telapak kaki ibu. Begitu mulianya seorang ibu, sehingga apabila seseorang itu durhaka kepada ibunya, maka Tuhan (Allah) tidak menyediakan surga kepada yang mendurhakai ibunya.


Lailah haillallah, kalimah taibah payong pagee. Sou yang afai kaliah nyan, seulamat iman di dalam hatee (Lailah haillallah, kalimah taubah payung kiamat. Siapa yang hapal kalimah itu, selamat iman di dalam hatinya).

Seorang hamba Allah yang taat mengerjakan ibadah, kepadanya akan diberikan balasan yang setimpal di hari kiamat sesuai dengan amal perbuatannya.


Abeh nyawong Tuhan tung, abeh areuta hukom pajoh (Habis nyawa, Tuhan yang ambil. Habis harta, hukum yang makan).

Ke mana saja pergi pada suatu saat kita akan dipanggil menghadap Tuhan.


Adat bak po teumeureuhom, hukom bak syiah Kuala, Kanun bak putro Phang, Reusam bak Lakseumana (bentara) Adat ngon hukom lage Zat ngon sifeut.

Adat yang berlaku adalah kekuasaan raja, sedangkan hukum yang dijalankan adalah menurut keputusan tuan puteri, sementara resam basi yang berjalan serta keamanan negeri dipulangkan kepada laksamana atau bentara. Adat dan hukum seperti zat dan sifat.


Raja ade, Raje geuseumah, Raja laleem, Raja geusanggah (raja adil, raja disembah, raja lalim, raja disanggah).

Setiap raja yang memerintah dengan adil, bijaksana, pemurah dan jujur perlu disembah atau diikuti, tetapi kalau raja itu lalim dan bertindak sewenang-wenang dalam memerintah maka ia perlu disanggah.


Alah satatang bana urek same buku, alah sesuai au jo pinago, ibarat pinang pulang ka tampuak, sirih baliek kaguyanggayo, pucuak dicinto ulam tibo, kuah tatunggang diaten nasi, lak kuak lai makanan, diateh daluang hidangan tiba (sudah tepat benar urat dengan buku, sudah sesuai aur dengan pinaga, ibarat pinang pulang ketampuk, sirih berbalik ketampunya, pucuk dicinta ulam tiba, kuah ditumpahkan di atas nasi, tambah kuah tambah makanan, diatas dulang makanan tiba).

Makna dari pepatah di atas menyatakan bahwa suatu pekerjaan yang paling cocok, sesuai dan paling harmonis bagi seseorang.


Bia sutan kota di kampuang, rajo di nagari, kalau ke rantau dagang juo (Biar bangsawan kita di kampung, raja di negeri, kalau ke rantau dagang juga).

Walaupun kita keturunan baik-baik di kampung sendiri atau pun raja di negeri sendiri, tetapi bila kita berada di tempat lain atau negeri orang lain, haruslah kita dengan kerendahan hati menyesuaikan diri dengan lingkungan. Sehingga tidak terjadi suatu pertentangan dengan penduduk setempat, baik langsung maupun tidak langsung.


Umong meuateung, ureng meupeutua. Rumoh meuadat, pukat meukaja (sawah berpematang, orang berpemimpin, rumah beradat, pukat berkaja).

Setiap masyarakat harus ada pemimpin untuk mengatur hak dan kewajiban anggota masyarakatnya, sehingga tujuan kerajaan tercapai sebagaimana mestinya. Apabila masyarakat tidak mempunyai pemimpin yang baik, maka suatu waktu akan rubuhlah masyarakat itu.


Hukom nanggro keupakaian, hukom Tuhan keu kulahkama (hukum negara untuk pakaian, hukum Tuhan untuk Mahkota).

Hukum pada suatu wilayah atau negara harus dipergunakan dan dipatuhi, sebagai tata cara dalam menjalani hidup. Hukum Tuhan adalah merupakan pedoman hidup dan wajib dijunjung tinggi lebih dari hukum negara itu sendiri.


Matee aneuk na jeurat, matee adat pat tamita (mati anak ada kuburan, hilang adat dimana kita harus mencarinya).

Seandainya seseorang itu tidak lagi mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku dalam masyarakat, berarti seseorang atau anggota masyarakat tersebut tindak tanduknya menjurus kepada pembasmian adat istiadat yang berlaku. Kalau hal itu terjadi bagaimanakah mengembalikan adat istiadat tersebut pada tempatnya semula.


Tajak beutroh takalon beudeuh, beek rugo meuh saket hatee (pergi sampai ke batas, melihat harus jelas, jangan sampai rugi mas sakit hati).

Apa yang kita dengarkan maupun yang kita kerjakan atau lakukan, haruslah kita periksa atau pikir-pikir dulu, jangan sampai menyesal dikemudian hari.


Uleueu bak matee, ranteng beek patah. But beujeut, geutanyo beek leumah (ular harus mati, ranting jangan patah. Pekerjaan harus jadi, kita jangan nampak).

Menyelesaikan suatu perkara hendaklah dengan bijaksana, sehingga menyenangkan bagi kedua belah pihak.


Tahimat yek mantong na, beuteugoh that yoh goh cilaka (hemat semasa masih ada, hati-hati sebelum celaka).

Berhematlah semasa dalam keadaan senang (berada), dan berhati-hati pula sebelum terjerumus (kena).


Bulet lagu umut, tirus lagu gelas (bulat seperti batang pisang, lurus seperti gelas atau gagang pancing).

Suatu kebijaksanaan harus melalui mufakat yang bulat, untuk menuju kepada suatu tujuan.

Lammem beramik pantas berulo.

Seseorang yang sudah tersesat pantas dinasihati atau seseorang yang selalu ketinggalan di belakang, pantas ditarik ke muka.

Rudah u mayang roh bak muka dro teuh (meludah ke atas ke muka sendiri juga).

Orang yang mengkhianati orang lain, pada suatu saat akan berlaku hukum karma (pembalasan) atas dirinya sendiri.


Karajo biek elok dilakeh-lakehkan, jangan diselo dek nana buruak.

Pekerjaan yang baik itu bagus disegerakan, supaya jangan diselingi oleh yang buruk.


Geumaseeh papa, seutia matee (pengasih papa (miskin) setiap mati/hilang nyawa).

Orang yang pengasih tidak sampai hati melihat orang lain menderita, akibatnya selalu ia berada dalam kurungan sendiri. Demikian juga orang yang setia karena kawan, karena teman seperjuangannya atau karena keluarganya, ia akan menanggung akibat hilangnya nyawa karena membela kepentingan dan kehormatan atau pun keselamatan mereka dari kemungkinan-kemungkinan pengkhianatan/penganiayaan orang lain.

Sumber:

Hasjim, M.K. 1974. Peribahasa Aceh. Banda Aceh: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Daerah Istimewa Aceh.

Husein, Mohammad. 1970. Adat Aceh. Banda Aceh. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Daerah Istimewa Aceh.

Syamsuddin, T. dkk. 1978. Adat Istiadat Daerah Propinsi Daerah Istimewa Aceh. Banda Aceh: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Pengusaha Sukses Asal Aceh Ini Bangun Masjid Rp 1 Miliar di Aceh Utara

$
0
0

Entrepreneur Asal Aceh HM Jafar M Nur yang sudah lama tinggal di Jakarta membangun masjid yang diperkirakan menelan biaya lebih dari Rp 1 miliar.

Rumah ibadah yang diberi nama Masjid An Nur itu kemudian diresmikan oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Utara, Teungku H Abdul Manan, Jumat  (10/22/2021). 

Peresmian juga dirangkaikan dengan pelaksanaan Sholat Jum'at perdana dengan menghadirkan Tengku HM Daud Hasbi dari Banda Aceh sebagai khatib.

Dengan diresmikannya masjid tersebut, kini di Aceh Utara sudah memiliki 403 masjid.

Usai peresmian, HM Jafar M Nur kemudian mendonasikan masjid tersebut kepada masyarakat agar bisa dikelola dengan baik sebagai tempat ibadah. 

Masjid berkapasitas 500 jamaah ini dibangun pada Juni 2020 dan selesai Juni 2021 di atas tanah milik pengusaha asal Desa Keutapang, Kecamatan Syamtalira Aron.

Masjid ini diperuntukan bagi warga Desa Kumbang, Desa Teungoh, Desa Masjid dan sekitarnya.

"Pada awal 2020 saya pulang kampung saat itu pandemi Covid-19. Saya lihat di masjid di daerah kami jamaahnya sangat banyak saat subuh," kata HM Jafar, kepada Serambinews.com , Senin (25/10/2021). ). 

Padahal jamaah tersebut untuk sampai ke masjid, sebagiannya harus menempuh perjalanan sekitar 2 kilometer.

“Kemudian kami membeli tanah di Desa Kumbang, karena orang tua kami sebelumnya tinggal di desa tersebut,” kata HM Jafar. 

Selanjutnya pada Juni 2020 mulai dibangun masjid.

Saya tidak ingat persis berapa dana untuk pembangunan masjid, karena saya tidak menghitungnya.

Tapi mungkin hitung-hitungan panitia sampai segitu," kata businessman Aceh Utara itu . 

Pengusaha yang akrab disapa Haji Jafar ini senang melihat antusiasme warga untuk mensejahterakan masjid ini, sebelum diresmikan masjid tersebut sudah digunakan untuk sholat berjamaah. 

“Dalam dua bulan ini jumlah jamaah subuh sudah mendekati jumlah jamaah Jumat, semoga ikhtiar ini bermanfaat bagi masyarakat menuju negara yang baldatun thayyibatun warabbun ghafur,” ujar Haji Jafar. 

Haji Jafar memulai usahanya selama 13 tahun di Banda Aceh sebagai pembuat kopiah Aceh. Kemudian pindah ke Jakarta untuk merantau dan membangun usaha lain. 

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama atau Kakankemenag Aceh Utara, H Salamina MA, saat menyampaikan sambutannya berharap agar susunan Badan Kemakmuran Masjid (BKM) An Nur dan pemuda masjid segera terbentuk.

“Dengan peresmian masjid ini, Aceh Utara sudah memiliki 403 masjid,” kata H Salamina.

Setelah serah terima dari wakif (wakaf), pengelolaannya menjadi tanggung jawab BKM. 

Wakil Bupati North Aceh , Fauzi Yusuf yang juga hadir bersama Camat, Kapolri, dan TNI, serta Ketua KUA Syamtalira Aron menyambut baik inisiatif wakaf masjid tersebut.

North AcehWakil Bupati mengapresiasi pendirian masjid tersebut.

“Ini kerjasama yang sangat baik antara ulama, umara, dan pengusaha. Wakaf masjid masih merupakan hal yang langka dan patut ditiru oleh pengusaha lain,” kata Fauzi Yusuf. 

Acara peresmian ditutup dengan sambutan yang disampaikan oleh Abu Manan Blang Jruen, salam Teungku H Abdul Manan dengan tema Fungsi Syukur. 

Abu Manan menjelaskan fungsi syukur sebagai alat untuk mengikat rezeki yang ada dan sebagai alat untuk mencari rezeki yang belum ada.

“Salah satu bentuk syukur adalah dengan mendonasikan rezeki di jalan Allah seperti membangun masjid, ini sebagai bentuk investasi akhirat, insya Allah akan menambah rezeki di dunia,” kata Abu Manan. (*) 

sumber : https://aceh.tribunnews.com/2021/10/25/seorang-pengusaha-aceh-di-jakarta-bangun-masjid-rp-1-miliar-di-aceh-utara-diresmikan-oleh-ketua-mpu?page=all

7 Alasan Kesultanan Aceh Bisa Runtuh

$
0
0

Kesultanan Aceh Darussalam merupakan kerajaan Islam yang pernah berdiri dan memerintah di prov. Aceh, Indonesia. Kesultanan ini terletak di sisi utara pulau Sumatera yang beribukota Bandar Aceh. Sultan pertama kesultanan Aceh adalah sultan Ali Mughayat Syah yang wafat pada hari Minggu, 1 Jumadil Awal 913 Hijriah atau pada tanggal 8 September 1507 M. 

Kesultanan Aceh dibangun oleh seorang sultan yaitu Sultan Ali Mughayat Syah pada tahun 1496 yang juga menjadi sultan pertama kerajaan Aceh. Pada tahun 1528, kemudian sultan Ali Mughayat Syah digantikan oleh putra pertamanya yang bernama Salahuddin dan memerintah hingga tahun 1537, kemudian digantikan lagi oleh sultan Alauddin Riayat Syah AL-Kahar dan memegang tampuk kekuasaan hingga tahun 1571.

Kesultanan Aceh kemudian mencapai puncak kejayaannya di bawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda yang memerintah dari tahun 1607 hingga 1636. Di bawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda Kesultanan Aceh mengalami masa pengaruh atau pemekaran yang paling luas, dimana Aceh mampu menaklukkan Pahang yang merupakan kerajaan penghasil timah.

Pada masa pemerintahan sultan Iskandar Muda, kesultanan Aceh benar-benar berada di puncak kejayaannya. Namun, setelah kematian Sultan Iskandar Muda pada tahun 1636, kesultanan Aceh seolah kehilangan identitasnya dan banyak masalah internal kerajaan membuat kerajaan ini semakin mundur dan akhirnya runtuh.

Pada postingan artikel kali ini, Kakak Nji akan memberikan informasi kepada sobat semua, 7 Faktor Penyebab Runtuhnya Kesultanan Aceh Yang Harus Anda Ketahui.



1. Tidak Memiliki Raja Yang Bisa Memimpin Dengan Baik

Salah satu faktor terpenting sukses tidaknya sebuah kerajaan adalah kualitas pemimpinnya. Sepeninggal sultan Iskandar Muda pada tahun 1636 M, Kesultanan Aceh seolah kehilangan seorang pemimpin yang mampu memimpin dan membawa Aceh pada masa kejayaannya seperti halnya sultan iskandar Muda.

Kemampuan kepemimpinan para sultan setelah sultan Iskandar Muda dinilai tidak mampu membawa Aceh ke masa kejayaannya bahkan terus mengalami kemunduran. Kemunduran Kesultanan Aceh terus terjadi hingga naiknya sultan Mahmudsyah yang masih sangat muda dan lemah dalam hal kepemimpinan.

Setelah naik tahtanya sultan Mahmudsyah, serangkaian upaya dilanjutkan dengan diplomasi ke wilayah Istanbul yang kemudian dipimpin oleh Teuku Paya Bakong dan Habib Abdurrahman Az-Zahier dalam rangka melawan pengaruh atau perluasan kerajaan Belanda tergolong gagal. Kemudian, sekembalinya Habib Abdurrahman Az-Zahier ke ibu kota banda Aceh, ia bersaing dengan seseorang dari keturuna India bernama Teuku Panglima Maharaja Tibang Muhammad yang berniat menanamkan pengaruh kekuasaannya pada kesultanan Aceh.

Banyak orang Moderat yang cenderung mendukung Habib Abdurrahman Az-Zahier, namun karena sultan Mahmudsyah terlalu muda dan lemah dalam membaca situasi, dia membuat keputusan yang cukup membingungkan dimana dia percaya dan mendukung Panglima Tibang yang diduga melakukan pembunuhan. rencana penganiayaan atau kerjasama dengan pemerintah Belanda saat melakukan perundingan di Riau.

2. Perebutan Tahta Kesultanan Aceh

Faktor lain yang menyebabkan runtuhnya kesultanan Aceh adalah perebutan kekuasaan di antara para pewaris tahta kesultanan Aceh. Hal ini terbukti, dimana ketika wafatnya sultan Iskandar Tsanu ke berbagai rangkaian peristiwa lainnya, para bangsawan menginginkan hilangnya kontrol ketat terhadap kekuasaan sultan dengan mengangkat janda dari sultan Iskandar Tsani menjadi sultanah. Ada beberapa sumber yang menjelaskan bahwa ketakutan raja yang zalim lagi sehingga ada pengangkatan sultanah ini. Sejak saat itu, para Uleebalang bebas melakukan transaksi perdagangan dengan pedagang asing tanpa harus melewati pelabuhan sultan di ibu kota kesultanan.

Lada yang termasuk tanaman utama banyak dibudidayakan oleh masyarakat aceh di seluruh pesisir Aceh, dan hal ini menjadikan Aceh sebagai pemasok utama lada di dunia pada akhir abad ke-19. Meski demikian, sebagian masyarakat Aceh, khususnya dari masyarakat Wujudiyah tetap menginginkan pemimpin Aceh adalah seorang pria yang berstatus sultan dan bukan seorang sultanah. Orang-orang mengatakan bahwa pewaris sah tahta Kerajaan Aceh masih hidup dan menetap bersama orang-orang ini di pedalaman Aceh.

Hal ini kemudian menimbulkan perang saudara, dan menimbulkan ketidakamanan, pembakaran masjid agung Aceh dan kota Aceh pada waktu itu mengalami kekacauan yang luar biasa. Menanggapi kegaduhan tersebut, Kadhi Malikul Adil yang merupakan seorang mufti agung bernama teungku Syech Abdurrauf As-Sinkily melakukan berbagai upaya reformasi terutama dalam hal pembagian kekuasaan dan akhirnya membentuk tiga sagoe.

Dengan terpecahnya wilayah menjadi tiga membuat kekuasaan sultan dan sultanah menjadi sangat lemah. Dan inilah salah satu faktor penyebab runtuhnya Kesultanan Aceh. 

3.Penguatan kekuatan asing 

Menguatnya kekuatan asing di daerah aceh juga menjadi faktor penting dibalik runtuhnya Kesultanan Aceh. Kekuasaan Belanda semakin kuat baik di sumatera maupun selat malaka. Hal ini ditandai dengan penaklukan Siak, Tiku, Tapanuli, Mandaling, Deli, Minangkabau, Bengkulu dan Barus pada tahun 1840 ke dalam kekuasaan kolonial Belanda. 

4. Banyak Kerajaan Kecil Yang Pecah

Melemahnya kekuasaan Aceh juga disebabkan banyak terjadi pemisahan diri oleh kerajaan-kerajaan kecil yang semula merupakan bagian dari kekuasaan kesultanan Aceh.

Alasan mengapa kerajaan kecil itu pecah, adalah akibat dari runtuhnya kesultanan Aceh itu sendiri. Nama-nama kerajaan yang memisahkan diri itu antara lain kerajaan Pajang, Johor, Siak, Perak dan juga Minangkabau.

5. Terjadi Perang Saudara

Banyak kerajaan-kerajaan sebelumnya yang mengalami kemunduran bahkan runtuh akibat perang antar anggota keluarga kerajaan, serta kesultanan Aceh. Perselisihan antara keluarga kerajaan dan bawahannya terus terjadi yang berdampak sangat negatif bagi kerajaan itu sendiri. Tujuan perjuangan bukanlah untuk membuat kerajaan menjadi lebih baik, tetapi hanya untuk mendapatkan kekuasaan dan kekayaan dari rakyat.

Pada masa pemerintahan sultan Alauddin Jauhar Alamsyah yang memimpin Aceh dari tahun 1795 hingga 1824, ada seorang keturunan sultan yang diasingkan bernama Sayyid Husain yang mengklaim mahkota kesultanan dan menjadikan serta mengangkat putranya menjadi sultan Saif Al-Alam. Hal ini membuat perang saudara semakin memanas, namun berkat bantuan Raffles dan Koh Lay Huan yang merupakan pedagang dari wilayah Penang posisi Jauhar yang memiliki kemampuan berbahasa Inggris, Perancis dan Spanyol, hal tersebut teratasi dan menjadi tenang. lagi.

Tidak hanya kisah perang saudara di atas, perang saudara kembali terjadi, dimana terjadi perebutan kekuasaan antara Tuanku Sulaiman dengan Sultan Tuanku Ibrahim yang kemudian diberi gelar Sultan Mansur Syah yang memimpin Kesultanan Aceh dari tahun 1857 hingga 1870 M.

6. Penarikan Upeti

Sultan Mansur Syah yang memerintah dari tahun 1857-1870 M berusaha memperkuat kekuasaan kesultanan Aceh. Ia pun berhasil mengalahkan raja-raja Lada dan diperintahkan untuk membayar upeti kepada sultan, hal ini belum pernah dilakukan oleh sultan-sultan sebelumnya.

Selain itu, untuk memperkuat pertahanan wilayah timur, sultan mengirimkan armada pada tahun 1854 yang dikomandani oleh Laksamana Tuanku Usen yang kekuatan armadanya kurang lebih 200 perahu. Ekspedisi ini dilakukan untuk menegaskan kekuasaan kesultanan Aceh atas wilayah Serdang, Deli dan Langkat. Namun, terjadi peristiwa yang tidak diinginkan dimana pada tahun 1865 kesultanan Aceh harus meninggalkan daerah tersebut karena berhasil ditaklukkan di benteng Pulau Kampa.

7. Aliansi yang Gagal Dengan Prancis

Selain penarikan upeti, sultan Mansur Syah juga berusaha melakukan aliansi dengan pihak luar yang tujuannya untuk mencegah agresi dari kerajaan Belanda. Salah satu upayanya adalah mengirim utusan ke Istanbul untuk mengukuhkan status kesultanan Aceh yang merupakan negara vasal Turki Usmani. Selain mengirimkan utusan, sultan juga mengirimkan bantuan dan sejumlah uang untuk Perang Krimea.

Atas bantuan yang diberikan, sultan Abdul Majid I dari kesultanan Turki kemudian mengembalikan bantuan tersebut dengan mengirimkan beberapa peralatan perang ke kesultanan Aceh. Selain kerajaan Turki, sultan juga melakukan upaya untuk membentuk aliansi dengan kerajaan Prancis, yaitu dengan mengirimkan surat kepada raja Prancis yang saat itu dipimpin oleh Louis Philippe I dan juga presiden kedua republik Prancis pada tahun 1849.

Namun, hal itu tidak ditanggapi serius oleh Prancis. Hal ini bisa terjadi karena Prancis sempat merasakan kemunduran dari kesultanan Aceh sehingga meremehkan ajakan aliansi dari kesultanan Aceh.

Itulah artikel tentang 7 Faktor Penyebab Runtuhnya Kesultanan Aceh yang Perlu Anda Ketahui yang bisa Saudara Nji informasikan kepada Anda semua. Semoga dengan adanya artikel ini dapat menambah wawasan bagi sahabat semua.

Semoga bermanfaat.

Mungkin Ini Dulu Penyebab Aceh Ingin Merdeka

$
0
0

Membahas tentang keinginan rakyat Aceh untuk merdeka, berikut beberapa cerita rakyat Aceh tentang negara yang kita ketahui bersama yaitu Negara Indonesia.

Negara Indonesia dipimpin oleh para politisi yang sangat cerdas, pintar dan menakutkan, kenapa saya katakan menakutkan. karena pemimpin saat ini jauh dari kejujuran dan kasih sayang kepada rakyat yang berdaulat dalam lima sila.

Rakyat Aceh banyak berkorban untuk Negara Indonesia. namun pengorbanan itu semakin hilang di mata rakyat seluruh Indonesia sendiri. Jika tidak ada Aceh yang sekarang disebut Daerah Istimewa Aceh, maka jangan berharap Indonesia menjadi satu negara. membaca sejarah masa lalu. agar para pemimpin Indonesia tidak berpikir bahwa orang Aceh memiliki banyak jiwa pemberontak.

Saya akan memberikan beberapa alasan saja kali ini, agar kita bisa melihat dan mengulas kembali mengapa masyarakat Aceh menginginkan kemerdekaan sedemikian rupa.

- Aceh adalah tulang rusuk Indonesia

Bumi Aceh sangat kaya akan potensi alam yaitu minyak bumi, emas dan sebagainya. semuanya disumbangkan untuk Negara Indonesia. Maka orang-orang hanya bisa mendapatkan gelar. namun pemerintah pura-pura melupakan semua itu, banyak sekali isu yang sangat tajam muncul terhadap aceh, salah satunya adalah pemberontak yang rakus. dan kenapa sampai sekarang rakyat aceh masih miskin?? Ini adalah perilaku pemerintah Indonesia. Jika Aceh merdeka dengan penuh syukur, insya Allah Aceh akan berkembang dan maju pesat dari sumber potensi alam yang sangat besar. dan jika aceh merdeka, otomatis "Indonesia akan berada dalam kemiskinan dan kesusahan" seperti anak kucing yang dibuang dari induknya.

- Pemimpin negara yang tidak pandai membaca Al-Qur'an

Penduduk Aceh adalah penduduk muslim yang sangat besar. Tentu saja, dia akan sangat marah jika Negara Indonesia dipimpin oleh politisi yang membuat janji dan mengandalkan uang untuk menjadi pemimpin yang pada akhirnya akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat.

Penjelasan lebih lanjut...

Negara kita saat ini dipimpin oleh Joko Widodo, banyak sekali pertanyaan dan pendapat masyarakat yang tidak menyukai pemimpin saat ini. salah satunya adalah sistem ekonomi kita yang tidak teratur. kembali ke masalah aceh, kenapa rakyat aceh ingin merdeka?? karena Indonesia semakin larut dalam jiwa atau sifat YAHUDI. kamu tahu yahudi? mereka yang rela membunuh saudara-saudara mereka untuk menjadi orang yang berkuasa. mereka yang membenci agama yang dibawa oleh Rasul dan Nabi Allah. membuat janji dan mengingkarinya serta menjatuhkan martabat orang lain demi ambisi.

Dari sudut pandang ini, kita telah melihat dan menyaksikan sendiri bagaimana Indonesia saat ini dipimpin oleh manusia yang tidak pandai membaca Al-Qur'an. Celakalah orang yang bersumpah dengan Al-Qur'an dan menyebut nama Allah kemudian mengingkarinya demi tujuan duniawi dan tentu saja hanya sementara.

Demikian artikel kecil ini, semoga dapat dipahami mengapa masyarakat Aceh menginginkan kemerdekaan. Untuk pembaca yang budiman, saya yakin Anda juga tahu persis apa yang terjadi di negara kita saat ini.

Tinggalkan komentar positif

sumber: https://www.kompasiana.com/1111010031/571a4d19a123bd690b16d764/inilah-alasan-aceh-ingin-merdeka?page=2&page_images=1

Tentang Minangkabau, Ini Sejarah Aceh dan Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

$
0
0

Pemerintah mengeluarkan usulan perubahan nama Provinsi Sumatera Barat menjadi Daerah Istimewa Minangkabau.

Saat ini provinsi yang memiliki status tersebut adalah Yogyakarta. Aceh sebenarnya adalah daerah istimewa sebelum diubah menjadi daerah khusus. Yogyakarta dijadikan daerah istimewa pada tahun 1945. Sedangkan Aceh pada tahun 1959.

Kawasan khusus adalah kawasan yang mendapat perlakuan khusus berdasarkan faktor peninggalan sejarah. Yogyakarta ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia Soekarno sebagai daerah istimewa karena peran Kesultanan yang luar biasa dalam mendukung Republik. Setidaknya ada 250 bukti sejarah yang diperjuangkan Yogyakarta sebelum dan sesudah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

Dalam format privilese eksekutif, Gubernur DI Yogyakarta tidak dipilih melalui pemilihan umum, tetapi berasal dari Kesultanan Yogyakarta. Sultan sebagai raja dan gubernur. Karena sifatnya yang inheren, jabatan gubernur ditentukan atau diangkat secara langsung, bukan melalui pemilihan umum.

Presiden diangkat secara langsung. Saat ini, Kepala Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Sri Sultan Hamengku Buwono X (Sultan HB X).

Sedangkan Aceh, sebagaimana dilansir acehprov.go.id, memperoleh kawasan khusus untuk menjaga stabilitas nasional demi persatuan dan kesatuan bangsa, melalui misi Perdana Menteri Hardi yang dikenal sebagai MISSI HARDI pada tahun 1959. Dengan gelar tersebut, Aceh memiliki otonomi luas. hak. dalam bidang agama, adat dan pendidikan. Status ini dikukuhkan oleh Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965.

Namun, berbagai kebijakan dalam penyelenggaraan pemerintahan di masa lalu yang terfokus pada sistem sentralistik dipandang sebagai sumber ketidakadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kondisi ini menimbulkan gejolak. Pemerintah pusat menanggapi hal tersebut dengan memberikan Otonomi Khusus dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 dan Provinsi Daerah Istimewa Aceh diubah menjadi Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Kini, Aceh berstatus daerah istimewa. Istilah daerah khusus karena mendapat perlakuan khusus berdasarkan faktor situasional di daerah tersebut. Aceh menjadi daerah istimewa karena faktor agama dengan penerapan syariat Islam.

sumber : https://nasional.tempo.co/read/1442005/soal-minangkabau-begini-sejarah-aceh-dan-yogyakarta-jadi-daerah-istimewa/full&view=ok

5 Faktor Terjadinya Perang Aceh (1873) dan Akibatnya

$
0
0

 Perang Aceh berlangsung selama hampir tiga puluh tahun, yaitu pada tahun 1874-1904. Perang Aceh ini telah memakan banyak korban jiwa. Secara garis besar penyebab terjadinya Perang Aceh ada dua, yaitu sebab umum dan sebab khusus.


Penyebab Khusus Perang Aceh


Untuk alasan khusus, Perang Aceh dimulai dengan Belanda menuntut agar Aceh mengakui kedaulatannya pada tanggal 22 Maret 1873. Tuntutan ini ditolak oleh Aceh. Belanda juga menyatakan perang terhadap Aceh yang ditandai dengan penembakan meriam dari kapal perang bernama Citradel Van Antwerp ke daratan Aceh pada tanggal 26 Maret 1873. Baca juga sejarah Partai Aceh, bangunan bersejarah di Aceh, sejarah berdirinya Aceh. Museum Tsunami Aceh, dan sejarah Museum Aceh.




Penyebab Umum Perang Aceh


Selain sebab-sebab khusus, secara umum ada beberapa sebab terjadinya Perang Aceh. Penyebab umum terjadinya Perang Aceh akan dijelaskan pada pembahasan di bawah ini:

1. Kecurigaan Belanda terhadap Kerajaan Aceh

Belanda menduga ada kerja sama politik antara Kerajaan Aceh dengan Singapura, Turki, Italia, dan Amerika Serikat. Dengan Perjanjian Sumatera tahun 1871, Aceh juga menjalin hubungan diplomatik dengan Konsul Amerika Serikat, Kerajaan Italia, dan Kesultanan Utsmaniyah di Singapura. Aceh bahkan mengirim utusan ke Kesultanan Utsmaniyah pada tahun 1871. Upaya diplomatik ini digunakan Belanda sebagai alasan untuk menyerang Aceh.

2. Letak Aceh yang strategis sebagai jalur pelayaran internasional


Aceh memiliki letak yang strategis yaitu sebagai jalur pelayaran internasional yaitu di Selat Malaka. Pembukaan Terusan Suez oleh Ferdinand de Lesseps menjadikan perairan Aceh sangat penting bagi lalu lintas perdagangan.

3. Pelanggaran Perjanjian London 1824 oleh Belanda


Pelanggaran Traktat London tahun 1824 merupakan upaya Belanda untuk menguasai Aceh. Traktat London adalah perjanjian bilateral antara Kerajaan Inggris Raya dan Kerajaan Belanda. Perjanjian ini ditandatangani pada tanggal 17 Maret 1824. Perjanjian ini bertujuan untuk menyelesaikan konflik yang muncul sebagai akibat dari berlakunya Perjanjian Inggris-Belanda tahun 1814. Perjanjian London menjelaskan bahwa kedua negara diizinkan untuk bertukar wilayah di British India , yaitu Ceylon (Sri Lanka) dan Indonesia. Ini didasarkan pada negara yang paling diinginkan. Namun, dengan pertimbangan masing-masing negara harus mematuhi peraturan yang ditetapkan secara lokal. Peraturan tersebut antara lain:

  • Pembatasan jumlah pembayaran yang dapat dikenakan pada kapal dan barang dari negara lain;
  • Jangan membuat perjanjian dengan negara-negara Timur yang tidak memasukkan atau membatasi perjanjian perdagangan dengan negara lain
  • Tidak menggunakan kekuatan militer atau sipil untuk menghalangi perjanjian perdagangan.
  • Terhadap pembajakan dan tidak menyediakan tempat persembunyian atau perlindungan bagi bajak laut atau mengizinkan penjualan barang bajakan
  • Masing-masing pejabat lokal tidak dapat membuka kantor perwakilan baru di kepulauan Hindia Timur tanpa persetujuan dari masing-masing pemerintah di Eropa.

4. Akibat Perjanjian Siak 1858


Penyerahan wilayah Asahan, Deli, Serdang, dan Langkat karena Perjanjian Siak 1858. Akibat kesepakatan tersebut, Sultan Ismail menyerahkan sebagian wilayah tersebut kepada Belanda. Belanda melanggar perjanjian tersebut, maka Perjanjian London tahun 1824 berakhir.

5. Penenggelaman kapal Belanda oleh pasukan Aceh


Belanda menganggap kapal-kapal mereka sering diganggu di Selat Malaka, bahkan sampai tenggelam. Aceh melakukan ini karena menuduh Belanda tidak menepati janji, sehingga kapal-kapal Belanda yang melewati perairan Aceh ditenggelamkan oleh pasukan Aceh. Hal ini didukung oleh Inggris.

Masa Perang Aceh


Perang Aceh secara garis besar dibagi menjadi 4 periode. Empat periode Perang Aceh adalah sebagai berikut:

Periode Pertama (1873 – 1874)

Perang Aceh pertama dipimpin oleh Panglima Polim dan Sultan Mahmud Syah melawan Belanda yang dipimpin oleh Kohler. Kohler bersama dengan 3.000 tentara dapat dipatahkan. Kohler terbunuh pada 14 April 1873. Setelah sepuluh hari, perang pecah di mana-mana. Perang terbesar adalah saat reklamasi Masjid Raya Baiturrahman yang dibantu oleh beberapa kelompok pasukan. Perang terjadi di Peukah Aceh, Lambhuk, Lampu'uk, Peukan Bada, hingga Lambada, Krueng Raya. Beberapa ribu orang datang dari Pidie, Teunom, Peusangan, dan beberapa daerah lainnya.

Periode Kedua (1874 – 1880)

Belanda yang dipimpin Jenderal Jan van Swieten berhasil menduduki Istana Sultan pada 26 Januari 1874. Sultan dan keluarganya berhasil melarikan diri ke Leungbata. Istana ini akhirnya digunakan sebagai pusat pertahanan Belanda. Jenderal van Swieten pada tanggal 31 Januari 1874 mengumumkan bahwa seluruh Aceh menjadi bagian dari Kerajaan Belanda.

Sultan Mahmud Syah yang wafat pada 26 Januari 1874 digantikan oleh Tuanku Muhammad Dawood. Ia dinobatkan sebagai Sultan di Masjid Indrapuri. Perang Aceh pada periode pertama dan kedua merupakan perang total dan frontal. Pemerintahan Aceh masih berjalan dengan baik, meskipun ibu kota negara telah pindah ke Keumala Dalam, Indrapuri, dan tempat lainnya.

Periode Ketiga (1881 – 1896)

Periode ketiga Perang Aceh dilanjutkan secara gerilya dan perang fi sabilillah dilancarkan. Sistem perang gerilya ini dilakukan hingga tahun 1903. Pasukan Aceh dipimpin oleh Teuku Umar, Panglima Polim, dan Sultan. Belanda mengira perang telah usai karena mereka telah berhasil menduduki istana. Namun, di luar sana para ulama dan bangsawan tetap siap berperang. Bersama-sama mereka terus berjuang menggalang kekuatan jihad pimpinan Tengku Cik Ditiro.

Rakyat Aceh bangkit kembali dipimpin oleh Teuku Umar dan istrinya, Cut Nyak Dhien. Teuku Umar menyerang pos-pos Belanda dan berhasil merebut Meulaboh pada tahun 1882. Teuku Umar juga menyerang kapal Hok Canton pada tanggal 14 Juni 1886 yang sedang berlabuh di Rigarh. Belanda merasa kewalahan menghadapi perjuangan rakyat Aceh yang menggelora. Belanda pun menerapkan berbagai strategi untuk mengurangi hal tersebut. Mereka menerapkan strategi seperti konsentrasi stelsel dan bertarung. Namun, kedua taktik itu gagal.

Belanda akhirnya mengirim Dr. Snouck Hurgronje untuk menyelidiki kehidupan dan struktur masyarakat Aceh. Dr Snouck menyamar sebagai Abdul Gofar dan berhasil menyelidiki kelemahan orang Aceh. Hal ini kemudian dituangkan dalam sebuah buku berjudul De Aljehers. Ketika terjadi serangan mendadak dari pihak Van der Dussen pada tahun 1899 di Meulaboh, Teuku Umar gugur dalam pertempuran. Namun, Cut Nyak Dhien yang merupakan istri Teuku Umar kemudian muncul sebagai panglima perang gerilya.

Periode Keempat (1896 - 1910)

Periode keempat Perang Aceh dilakukan dengan perang gerilya kelompok dan individu dengan perlawanan. Selain itu, perang dilancarkan dengan penyerbuan, blokade, dan pembunuhan tanpa komando dari pemerintah pusat Kesultanan. Baca juga peninggalan Kerajaan Aceh, Sejarah Kerajaan Aceh, Silsilah Kerajaan Aceh, dan Sejarah Kesultanan Aceh Darussalam.

Berakhirnya Perang Aceh


Berakhirnya Perang Aceh ditandai dengan Belanda meniru taktik perang gerilya Aceh. Taktik perang gerilya ini ditiru oleh Van Heutz. Ia membentuk tim marechaussee yang dipimpin oleh Hans Christoffel dengan tim Colone Macan yang telah mampu dan menguasai pegunungan, hutan-hutan Aceh untuk mencari dan mengejar para gerilyawan Aceh. Taktik selanjutnya yang dilakukan Belanda adalah menculik anggota keluarga gerilyawan Aceh. Christoffel menculik Sultan dan Tengku Putroe (1902). Van der Maaten juga menangkap Sultan Tuanku Ibrahim. Sultan menyerah pada 5 Januari 1902 kepada Sigil dan berdamai.

Van der Maaten diam-diam menyergap Tangse kembali. Komandan Polisi berhasil melarikan diri, tetapi malah ditangkap oleh putra Komandan Polisi, Cut Po Radeu, saudara perempuannya dan beberapa keluarga dekatnya. Panglima Polim juga menyerah kepada Lhokseumawe pada Desember 1903. Setelah itu, banyak tokoh rakyat yang menyerah mengikuti jejak Panglima Polim.

Taktik lainnya adalah membersihkan dengan cara membunuh rakyat Aceh. Hal itu dilakukan di bawah kepemimpinan Gotfried Coenraad Ernst van Daalen yang menggantikan Van Heutz. Pembunuhan ini serupa dengan yang terjadi di Kuta Reh (14 Juni 1904), dimana 2.922 orang tewas, terdiri dari 1.773 laki-laki dan 1.149 perempuan.

Taktik terakhir adalah menangkap Cut Nyak Dhien yang masih bergerilya. Pada akhirnya, Cut Nyak Dien ditangkap dan diasingkan ke Sumedang. Baca juga pahlawan nasional wanita, biografi Cut Nyak Dhien, dan pahlawan nasional dari Sumatera.

Van Heutz telah menciptakan surat-surat pendek atau korte verklaring atau Perjanjian Singkat. Surat singkat ini tentang penyerahan yang harus ditandatangani oleh para pemimpin Aceh yang telah ditangkap dan diserahkan. Surat pendek ini menyatakan bahwa:

  • Raja atau Sultan mengakui wilayahnya sebagai bagian dari Hindia Belanda
  • Raja berjanji bahwa dia tidak akan menjalin hubungan dengan kekuatan asing
  • Raja berjanji untuk mematuhi semua perintah yang diberikan oleh Belanda
Perjanjian singkat ini juga menggantikan perjanjian lama dan rumit sebelumnya dengan para pemimpin lokal. Namun, tidak semua wilayah Aceh dikuasai sepenuhnya oleh Belanda. Perlawanan terhadap Belanda terus terjadi meskipun dilakukan oleh sekelompok orang (masyarakat). Perlawanan terus berlanjut hingga Belanda meninggalkan Nusantara dan digantikan oleh datangnya penjajah baru yaitu Jepang atau Nippon.

Demikian penjelasan mengenai penyebab terjadinya perang Aceh pada khususnya dan pada umumnya. Penjelasan sejarah Perang Aceh melawan Belanda mulai dari penyebab, masa perang, dan berakhirnya Perang Aceh dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita sebagai bangsa Indonesia yang merdeka dan berdaulat. Semoga bermanfaat.

sumber : https://sejarahlengkap.com/indonesia/penyebab-perang-aceh

5 Makanan Khas Aceh Yang Paling Populer

$
0
0

Saat berwisata ke Aceh ingin membeli makanan khas yang bisa langsung disantap dan dijadikan oleh-oleh? Jangan khawatir, Anda bisa mendapatkan keduanya.

Makanan kuliner dengan cita rasa yang enak bisa langsung Anda nikmati di sana. Ada juga jajanan khas yang bisa kamu jadikan sebagai oleh-oleh sesampainya di rumah.

Camilan ini hanya ada di Aceh. Jadi kebanyakan orang di rumah pasti belum pernah mencicipinya. Cita rasa khas yang tak bisa ditiru tak hanya oleh oleh-olehnya saja.

Aneka kuliner juga selalu menarik minat wisatawan. Penasaran masakan dan makanan apa saja yang ada di Aceh? Simak ulasan berikut ini.

1. Kuah Pliek U


Perjalanan ke Aceh tidak lengkap tanpa menikmati kelezatan kuliner sambal pliek U. Makanan khas ini kaya akan vitamin, karena dibuat dengan berbagai macam sayuran. Makan makanan ini baik untuk kesehatan tubuh.

Anda bisa dengan mudah menemukan jajanan kuah yang satu ini, karena sebagian besar rumah makan di Aceh menyediakannya.

Masakan ini melambangkan bentuk kekerabatan dalam kebhinekaan dalam masyarakat Aceh, namun dapat dipersatukan.

Oleh karena itu, berbagai bahan nabati disatukan dalam kuali sebagai simbol persatuan dari segala perbedaan yang akhirnya bisa bersatu.

2. Ayam Tangkap 

Penamaan kuliner ini mungkin dari penyajian ayamnya yang dilapisi daun teumuru.

Hidangan ayam ini sebelumnya telah dipotong kecil-kecil. Kemudian digoreng bersama daun teumuru dan cabai hijau. Tunggu beberapa menit hingga tercium aromanya.

Masakan ini diolah dengan cara digoreng seperti olahan bebek pada umumnya. Yang membedakan adalah bentuk irisannya dan beberapa bahan lain yang ditambahkan, seperti daun khas Aceh yang disebut daun teumuru. Rasanya yang gurih membuat kuliner ayam tangkap ini wajib dicoba.

baca Juga : 5 Sifat Umum Orang Aceh yang Paling Sering Ditemukan.

3. Rujak Aceh

Mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan jajanan rujak, karena hampir semua daerah menjual makanan khas ini.

Namun yang menarik dari rujak aceh ini adalah ditumbuk di atas ulegkan yang sangat besar, begitu besar sehingga satu ulegkan bisa menampung 50 porsi sekaligus. Selain terbuat dari batu, ada juga ulegkan dari kayu jati.

Bahan dan bumbu untuk jajanan rujak ini cukup banyak. Biasanya buah yang disajikan seperti biasa, ada kedondong, jambu biji, pepaya, mangga, mentimun dan nanas.

Bumbu inilah yang membuat rujak aceh begitu unik dan istimewa, yang mungkin tidak ditemukan di daerah lain.

4. Mie Aceh

Salah satu kuliner khas Aceh yang terkenal di seluruh Indonesia adalah Mie Aceh.

Makanan yang satu ini akan sangat mudah ditemukan, termasuk di Jakarta bahkan tidak menutup kemungkinan mie Aceh bisa mengalahkan makanan khas Betawi yang serupa.

Meski bisa dibeli dimana saja, namun menikmati makanan langsung dari daerah asalnya tentu memberikan pengalaman tersendiri. Penasaran seperti apa rasanya?

Biasanya hidangan ini disajikan dengan cara digoreng atau dengan kuah. Untuk rasa bisa diatur sendiri sesuai selera, ada rasa gurih dan pedas.

Jika Anda pecinta seafood, jajanan mie Aceh ini cocok untuk dinikmati, karena lauknya adalah seafood. Namun jika tidak suka, Anda bisa mengganti lauknya dengan daging.

5. Tasak Telu

Kuliner Tasak Masakan telu ini cukup menarik dan unik. Hanya di Aceh Anda bisa menemukan sajian makanan khas yang satu ini. Dilihat dari bahasanya, telu berarti tiga. Jadi jumlah hidangan yang disajikan adalah tiga kali.

Pertama, ayam direbus dengan bumbu khas Aceh. Rebusan ini adalah hidangan pertama yang disantap.

Sedangkan santapan kedua berupa kuah dari ayam rebus dan bumbunya dijadikan kaldu atau kuah.

Tulang ayam kemudian dimasak dengan kaldu ini, ditambah dengan bumbu lainnya, sehingga menjadi hidangan kuah yang kental dan gurih.

Hidangan ketiga adalah rebusan berbagai sayuran, seperti. Jantung pisang, kacang panjang.

Daun singkong, daun pepaya, dan tauge. Setelah mendidih, angkat dan tambahkan parutan kelapa untuk dijadikan urap yang telah ditambahkan bumbu khusus.

5 Wisata Pantai di Aceh Yang Pemandangannya Eksotis

$
0
0

Dijuluki kota Serambi Mekah, Aceh memiliki banyak destinasi wisata berbasis religi. Namun, tahukah Anda bahwa Aceh juga memiliki destinasi wisata pantai yang indah dan menawan?

Penasaran pantai apa saja yang indah dan menawan di Aceh? Berikut rekomendasi 15 pantai indah dan menawan di Aceh.

1. Pantai Rancong

Pantai Rancong merupakan pantai yang berdekatan dengan Pulau Seumadu. Tempat wisata alam ini terletak di Aceh tepatnya di Kota Lhokseumawe keindahan pantai ini bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan asing maupun domestik apalagi saat hari libur tiba sangat ramai dikunjungi pengunjung terutama untuk akhir pekan untuk kumpul keluarga.

2. Pantai Ujong Blang



Pantai Ujong Blang merupakan salah satu pantai yang paling terkenal di Kota Lhokseumawe. Berada tidak jauh dari jantung kota, membuat Pantai Ujong Blang tidak pernah sepi pengunjung.

3. Pantai Iboih



Pantai Iboih memiliki banyak bungalow di lereng bukit yang menghadap ke pantai dan akomodasi tepi pantai yang nyaman dimana fasilitas wisata lainnya mudah ditemukan seperti restoran, pusat suvenir, scuba diving dan operator snorkeling.

4. Pantai Kasih

Pantai ini memiliki pasir putih yang lembut dengan air yang biru. Tidak seperti pantai Paradiso tetangganya, pantai ini tidak memiliki terlalu banyak karang seperti di Paradiso jadi jika Anda ingin berenang, Pantai Kasih lebih baik. Pantai ini tidak terlalu panjang dan berbeda dengan pantai Paradiso yang penuh dengan pusat kuliner atau kafe dan restoran.

5. Pantai Tapak Gajah

Pantai Tapak Gajah menawarkan suasana yang tenang dan pemandangan sekitarnya yang menakjubkan. Pasir pantainya berwarna putih dan teksturnya juga lembut. Dengan demikian, pantai ini dapat menampung minat pengunjung yang suka berjalan-jalan di pinggir pantai. Angin pun berhembus dengan nyaman.

Laksamana Malahayati Resmi Digunakan Sebagai Nama Sebuah Jalan di Jakarta

$
0
0

Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengucapkan terima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Pasalnya, nama salah satu pahlawan asal Aceh, Laksamana Malahayati, digunakan sebagai nama jalan di Jakarta.


“Atas nama Pemerintah Aceh dan masyarakat Aceh, saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah DKI Jakarta, khususnya Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang telah menginisiasi penamaan Jalan Pahlawan Aceh, Laksamana Malahayati, atau Laksamana Keumalahayati,” kata Nova. Iriansyah.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, peran Laksamana Malahayati dalam menghadapi penjajah patut diapresiasi, dan namanya disumbangkan.

“Perjuangan yang diberikan kepada bangsa ini sangat luar biasa. Seorang wanita yang berani dan gigih dalam memimpin perang,” ujarnya.

Anies melanjutkan, namanya harus diabadikan di salah satu ruas jalan Jakarta.

"Bismillahirrahmanirrahim, hari ini 23 November 2021, nama Jalan Laksamana Malahayati resmi dibuka," kata Anies.

Jalan Laksamana Malahayati merupakan jalan dari Jakarta menuju Bekasi yang diperkirakan memiliki panjang sekitar 7,6 kilometer.

Jalan ini melintasi Desa Pondok Kelapa, Desa Duren Sawit, Desa Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit dan Desa Cipinang Muara, Desa Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.

Lebih lanjut Anies mengatakan, di Jakarta bukan hanya nama Laksamana Malahayati yang diabadikan, sebelumnya juga ada sejumlah nama pahlawan dari Aceh yang diabadikan, baik nama jalan maupun nama masjid. masing-masing Masjid Cut Mutia, Masjid Cut Nyak Dien, Jalan Teuku Umar, Jalan Panglima. Polim, dan Jalan Tengku Chik di Tiro.

"Nama tetap pahlawan ini merupakan bentuk penghormatan yang diberikan kepada mereka, karena mereka telah berjuang melawan penjajah," katanya.

Perubahan nama jalan tersebut berdasarkan SK Gubernur No. 1242 Tahun 2021 tentang Penetapan Nama Jalan Laksamana Malahayati, menggantikan Nama Jalan Inspeksi Kalimalang Sebelah Utara.

Cerita Singkat Kenapa Aceh Di Sebut Serambi Mekah

$
0
0

 Aceh adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di ujung utara pulau Sumatera dan merupakan provinsi paling barat di Indonesia.


Aceh merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang diberikan status daerah khusus dan juga diberikan otonomi khusus.


Aceh juga sangat populer sebagai Serambi Mekah.



Mengapa aceh disebut Serambi Mekah? berikut ini adalah Cerita Singkat Kenapa Aceh Di Sebut Serambi Mekah.


Dahulu, Mekkah dan Jazirah Arab adalah wilayah yang dikuasai oleh Turki Usmani.


Kesultanan Aceh mengakui kekuasaan Turki Usmani sehingga Kesultanan Aceh berafiliasi dengan Turki Usmani.


Karena izin masuk Mekkah dan sekitarnya harus dengan sepengetahuan Turki Usmani, maka dari itu masyarakat nusantara yang akan ke Mekkah harus terlebih dahulu ke Aceh.


Orang Nusantara yang akan pergi ke Mekkah harus transit di Aceh untuk mengurus izin ke Mekkah, seperti visa.


Pada zaman dahulu, masyarakat Nusantara masih menggunakan kapal untuk berhaji.


Biasanya para jemaah haji akan singgah di Pelabuhan Aceh untuk mengurus perijinan dan beristirahat di sana.


Bahkan, selain beristirahat, beberapa jamaah belajar di sana terlebih dahulu.


Kebetulan, ada banyak kesamaan antara Aceh dan Mekkah.


Seperti keduanya bernuansa Islam, memiliki madzhab Syafi'i, dan juga menerapkan hukum sesuai agama Islam.


Sehingga Aceh dijuluki Serambi Mekah, atau serambi Mekah.


Namun, sejak penaklukan Turki Usmani pada Perang Dunia I, dan dengan kekalahan Kesultanan Aceh dalam perang melawan Belanda, izin bagi orang yang akan pergi ke Mekkah tidak melalui Aceh lagi.

Penyebab Di Aceh Tidak Ada Bank Konvensional

$
0
0

 Akhir-akhir ini banyak beredar kabar mengenai bank-bank yang akan hengkang dari Aceh atau Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) tahun ini.


Sejumlah bank nasional akan pamit, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, hingga PT Bank Panin. Tbk.


Mayoritas akan menutup kantor cabang konvensional dan mengalihkannya ke lini bisnis milik syariah seperti BRI, BNI, Bank Mandiri, dan CIMB Niaga. Namun ada juga yang benar-benar hengkang selamanya, yaitu Bank Panin.


Keputusan ini diambil bank karena harus mematuhi aturan Pemerintah Provinsi Aceh. Aturan tersebut tertuang dalam Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah yang mulai berlaku sejak diundangkan pada 4 Januari 2019.


"Lembaga keuangan yang beroperasi di Aceh berdasarkan prinsip syariah. Kontrak keuangan di Aceh menggunakan prinsip syariah," kata Pasal 2 Qanun LKS seperti dikutip CNNIndonesia.com, Jumat (16/4).


Akhir-akhir ini banyak beredar kabar mengenai bank-bank yang akan hengkang dari Aceh atau Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) tahun ini.

Sejumlah bank nasional akan pamit, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, hingga PT Bank Panin. Tbk.


Mayoritas akan menutup kantor cabang konvensional dan mengalihkannya ke lini bisnis milik syariah seperti BRI, BNI, Bank Mandiri, dan CIMB Niaga. Namun ada juga yang benar-benar hengkang selamanya, yaitu Bank Panin.


Keputusan ini diambil bank karena harus mematuhi aturan Pemerintah Provinsi Aceh. Aturan tersebut tertuang dalam Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah yang mulai berlaku sejak diundangkan pada 4 Januari 2019.


"Lembaga keuangan yang beroperasi di Aceh berdasarkan prinsip syariah. Kontrak keuangan di Aceh menggunakan prinsip syariah," kata Pasal 2 Qanun LKS.

Viewing all 127 articles
Browse latest View live